Jumat, 09 September 2011

Keajaiban Langit Ramadhan

Ramadhan kali ini sangat spesial. Bagaimana tidak, fenomena-fenomina semesta menghiasi langit-langit malam. Ada ”Hujan Meteor” pada tanggal 4 Ramadhan, ada ”Bulan Kembar” pada malam Nuzulul Quran pada tanggal 17 Ramadhan kemarin dan sore ini tanggal 18 Ramadhan planet Venus dan Mars menunjukkan kemesraanya. Muncul bersamaan di langit dengan posisi berdampingan yang sangat dekat seperti pasangan setia.
Betapa ini semua ini adalah tanda ketaatan makhluk pada khaliqnya. Meteor, Bulan dan planet sedemikian taatnya sehingga bisa dihitung orbitnya dengan tepat, kapan dan dimana akan muncul.

Bulan Kembar. Venus dan bulan berdampingan. Foto dari: www.kompas.com
Sejatinya fenomena-fenomena ini bukan hanya untuk dilihat sebagai hiasan langit semata. Namun lebih penting dari itu yaitu sebagai sebuah renungan. Manusia dituntut secara wajib untuk selalu berfikir. Seperti berfikir dan merenungi mengapa dia ada di dunia, juga termasuk merenungi alam raya ini.

Venus dan Mars berdekatan

Saat melihat Hujan Meteor, mungkin sesorang akan melihat betapa indahnya fenomena itu. Langit subuh berhias garis-garis panjang terang.
Hujan Meteor

Seperti yang sudah kita ketahui, meteor atau bintang jatuh adalah garis terang yang dihasilkan dari gas dan partikel yang meleleh dari benda yang bernama meteoroid, manakala memasuki atmosfir bumi. Sebenarnya ada ribuan bintang jatuh yang terjadi setiap hari. Namun karena sangat tinggi letaknya maka kita tidak bisa melihatnya. Hanya yang pada ketinggian 65 sampai 120 kilometer di atas bumi yang bisa kita lihat. Pada bulan tertentu ada segerombolan meteoroid memasuki bumi dan menghasilkan fenomena indah ini yang disebut hujan meteor. Namun bagi seorang yang senantiasa berfikir, mungkin ada hal yang lebih dari sekedar keindahan. Hujan meteor sejatinya menunjukkan bahwa betapa bumi hanyalah bola kecil yang melayang di ruangan hampa yang sangat luas dan gelap yang bernama luar angkasa. Di sana ada hampir tak terhitung benda langit yang sewaktu-waktu, bukan tidak mungkin, siap membombardir bumi dan meluluhlantakkanya.
Apa yang menarik dari meteoroid?. Meteoroid yang menghasilkan hujan meteor sebenarnya berasal dari debu-debu komet. Tahukah kawan ada tempat diluar sana yang bernama Oort Cloud. Tempat bersemayam dan asal muasal terbentuknya komet, asal dari material penghasil hujan meteor. Ada apa di sana? Tempatnya relatif tidak cukup jauh, hanya berjarak sekitar seperempat dari jarak bumi ke bintang Alpha Centaury (bintang terdekat setelah matahari). Namanya juga ”cloud” alias awan. Pastilah berbentuk lapisan tebal yang didalamnya terdapat benda-benda yang terjejal padat . Ya, “oort cloud” adalah awan luar angkasa yang berisi komet-komet. Tidak tanggung-tanggung. Didalamnya bersemayam trilyunan komet-komet. Lalu, apa yang menarik dari Oort cloud? Perhatikan gambar berikut. Oort Cloud berbetuk awan biru tebal. Menyelimuti tata surya kita.

Oort Cloud. Warna biru adalah Oorct loud, awan komet.

Bayangkan bila oort cloud yang berisi trilyunan komet itu runtuh. Seperti ketika awan di langit menurunkan hujan. Namun kali ini yang ada adalah awan komet. Bak awan yang menghasilkan hujan, pastilah komet dan meteor akan membombardir tata surya kita. Seperti hujan deras dari langit yang melenyapkan setitik debu di daratan. Bagai mana nasib Bumi?. Bilakah saat itu hari akhir?
Oort Cloud dan orbit tata surya

Jadi masihkah kita merasa aman? Tentu rasa aman itu penting karna dengan merasa aman kita bisa tidur nyenyak. Namun terkadang, saat manusia bisa keluar dari masalah, atau saat senang, mereka sering lalai akan perintahNya. Padahal, kematian bisa menghampiri dengan cara yang beragam. ”Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan menjungkirbalikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu berguncang. Atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku? Dan sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (Rasul-Rasul-Nya). Maka alangkah hebatnya kemurkaan-Ku. (QS. Al Mulk, 67: 16-18)
Di lain hal, kita masih saja sering zolim pada diri sendiri dan orang lain. Bertindak sesuka hati seolah alam tidak bisa marah dan murka. Seolah semua akan aman-aman saja. Bisa jadi saat ini sedang ada benda angkasa yang sangat besar mendekati bumi dan bukan tidak mungkin angkan menghantam bumi. Masih jelas pengetahuan kita tentang jatuhnya meteorit pada zaman purba yang mengubah wajah dunia menjadi dunia baru, memusnahkan hampir semua kehidupan, mangahiri dinasti dinosaurus.
Bertrimaksihlah, kepada Allah karena kita masih bernafas. Karena Allah masih menjaga keharmonisan semesta.
Berfikir (zikir) itu penting. Dan terminal akhir dari zikir itu haruslah pengagungan (takbir, tasbih, tahlil dan tahmid) kepada Allah, penguasa alam raya pemilik tunggal ilmu pengetahuan.
Dengan berfikir kita bisa merasakan, betapa besarnya sang khaliq. Betapa kecilnya manusia, dan betapa segala pujian hanya untkNya.
Waallahualam,
http://santosoimam.wordpress.com/2010/08/28/keajaiban-langit-ramadhan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar